Wednesday, August 12, 2015

Kalibiru Keren, Tapi....

Pada suatu hari di kala senyapnya suasana sekeliling, gue scroll timeline Instagram, kemudian menemukan akun yang upload foto kece banget. Foto orang duduk di kayu di pohon, dengan latar belakang pemandangan spektakuler. Ada danau dan pegunungan, malah bisa terlihat garis pantai kalau engga backlight. Foto itu dipastikan berada di ketinggian.
Gue takjub melihat foto tersebut. Pikir gue saat itu, "Gila, berani banget dia naik pohon tinggi gitu terus duduk, gue pasti udah keringat dingin.".
Setelah melihat foto itu, gue bertekad harus banget foto kayak mereka. Eh tapi, searching dulu dong lokasinya dimana. Ternyata itu di Kalibiru, di sebelah baratnya Yogyakarta. Oke, fix banget mesti ke sana, lagipula Yogyakarta engga begitu jauh dari Bandung.
Foto-foto yang gue ambil secara random di Instagram dengan hashtag Kalibiru bisa dilihat di sini, eh buat yang mukanya atau fotonya gue pajang di sini dari Instagram, gue engga izin terlebih dahulu, anggap aja gue repost ya, hahaha.
Foto Instagram 1
Foto Instagram 2
Foto Instagram 3
Dilihat dari foto-foto yang ada di Instagram, kece banget, kan?! Keren banget, lah! Foto-foto kayak begitu bikin keikut pengen ngunjungin obyek wisatanya. Itulah kekuatan media sosial di masa sekarang.
Jadi, setelah membulatkan tekad, pergilah gue ke Yogyakarta. Tidak lupa mengunjungi Kalibiru. Gue teringat ada temen yang pernah ke Kalibiru, kan engga afdol kalau cuman lihat dari foto dan sekedar browsing. Gue tanya dong ke temen ke Kalibiru lewat mana, aksesibilitasnya gimana, dan sebagainya, deh sebagai pendukung perjalanan gue ke Kalibiru. Kata doi, di Google Maps juga ada, tinggal search Waduk Sermo atau Kalibiru, langsung deh dikasih arahan ke tempat tujuan. Oh teknologi, I hail you!
Foto Temen di Kalibiru (Photo by: Gannu F. Hernanto)
Melihat foto temen di Kalibiru, makin kepengen ke Kalibiru. Berasa banget di ketinggiannya. Selain nanya ke temen yang pernah ke Kalibiru, gue pun bertanya sama temen yang tinggal di Yogyakarta, apakah dia sudah pernah ke Kalibiru atau belum. Temen gue menjawab sudah pernah ke Kalibiru, tapi, dengan tambahan, "Ngapain ke Kalibiru? Foto-foto yang beredar tuh nipu banget, rugi, deh, kalo ke sana, jauh pula. Tapi kalau penasaran ya coba aja sih, tapi beneran rugi, deh! Bagusnya menjelang sunset." Perkataannya kurang lebih seperti itu, menekankan kepada kata 'rugi' kalau ke Kalibiru. Loh, kenapa? Ya makin penasaran.
Gue menuju Kalibiru dengan menggunakan motor, modal Google Maps. Jalannya lumayan asik, saingannya bus sama truk, tapi kalau udah mendekati arah Waduk Sermo, alamiah banget lah. Sejuk. Di tengah perjalanan, nemuin jalan belum teraspal, tapi ya masih bisa dilewati. Sampai pada akhirnya sampai lah di Waduk Sermo.
Waduk (atau Danau) Sermo (?)
Selamat Datang!
Bayar Tiket Masuk
By the way, tiket masuk ke Wisata Alam Kalibiru hanya Rp5.000 saja per orang. Lumayan lah. Jalanan dari Waduk Sermo ke Kalibiru juga cukup menegangkan. Bagi gue sebagai penumpang motor, dengan jalanan yang nanjak, terkadang curam, duh menyeramkan, hahaha lebay. Tapi adem, soalnya masih asri banget banyak pepohonan, hijau!
Selamat Datang!!(2)
Cieee....
Sebelum sampe di tempat teratas, dari parkiran motor mesti jalan nanjaaaak banget tapi dikit, buat gue sih melelahkan, ditambah panas terik matahari. Gue udah merasa lebay takut-takut gimana gitu pengen nyobain duduk di kayu yang di pohon itu. Eh ternyata.......
Kalibiru
Kalibiru tidak sesuai ekspetasi. Kirain, untuk naik ke kayu yang di pohon itu mesti dengan perjuangan cukup berat dengan naik tangga dari bawah. Ternyata, mesti flying fox dulu baru deh bisa duduk di pohon itu, di sini ada flying foxnya. Waktu gue sampe sini, wahananya belum buka, tapi kalaupun udah buka, gue engga mau coba. Kenapa? Karena ya engga mau aja, bukan karena takut ketinggian.
Kekerenan foto suatu obyek wisata terletak dari pengambilan foto dengan sudut pandang yang tepat. Dikirain pohonnya tinggi apa gimana, ternyata, ya pokoknya tidak sesuai ekspetasi.
Tidak Sesuai Ekspetasi
Gue berkunjung ke Kalibiru waktu hari biasa alias hari kerja, jadi engga begitu rame, apalagi datangnya di siang hari, orang-orang menghindari panas, lah gue mendekati panas, suer panas banget, terik matahari. Walaupun tidak sesuai ekspetasi, tapi emang keren pemandangannya, jadi ya tidak begitu menyesal, lah.
Narsis Dulu!
Jadi, ketika kamu melihat sebuah foto perjalanan seseorang dan melihat pemandangannya keren banget dan membuat kamu kepengen juga mengunjungi obyek wisata tersebut, jangan terlalu ketinggian berekspetasi. Engga semua yang ditampilkan di foto itu sesuai kenyataan. Apalagi sekarang banyak banget foto perjalanan wisata dengan hasil polesan edit-an aplikasi-aplikasi foto di smartphone. Bukan suatu masalah, sih, kalau edit-nya hanya ingin menambahkan ketajaman warna, karena engga semua hasil kamera smartphone begitu tajam, terutama di warna. Yang jadi masalah kalau edit-annya malah jadi 'menipu', if you know what I mean.
Intinya, semuanya kembali pada persepsi masing-masing:
  1. Bagaimana kita mengambil sudut pandang dalam pengambilan foto untuk membuat hasil foto terlihat lebih menarik daripada kenyataan.
  2. Bagaimana kita mensyukuri karunia-Nya dan cara menikmati obyek wisata, terutama alam.
  3. Bagaimana karakteristik wisatawan itu berbeda-beda, ada yang sering foto karena selalu merasa tidak berhasil mengambil angle yang pas, atau malah ada yang males foto karena merasa obyeknya tidak menarik. Bisa jadi, ketika kita tidak sempat mengambil foto suatu obyek wisata kalau lagi jalan-jalan, karena terpukau dengan keindahannya yang nyata, atau malah karena smartphone atau kamera habis battery dan engga nemuin tempat buat nge-charge di sekitar obyek wisata, hahaha!
Tips ke Kalibiru: datang di siang menjelang sore!
Keep Traveling and Share Your Travel Experiences!

4 comments:

  1. Ya sayang aja sih udh jauh2 kesana tp ngga flying fox?

    ReplyDelete
  2. Ya sayang aja sih udh jauh2 kesana tp ngga flying fox?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha iya sih. Tapi ya gimana, pas udah mau balik eh baru buka, dah keburu lelah :p

      Delete
  3. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete